Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Budaya Organisasi

Budaya Organisasi (Corporate Culture) Seperti khasnya tulisan saya, akan saya utarakan dulu mengenai hal yang melatarbelakangi mengapa saya menulis mengenai budaya organisasi ialah karena tidak semua karyawan atau pekerja di sebuah organisasi memahami dan menginternalisasi budaya organisasi dimana dia tinggal dan menyumbangkan ide dan pemikirannya. Ada dua sisi yang saya tangkap yaitu dari sisi karyawan yang baru mulai memberikan sumbangsih di sebuah organisasi dan sisi yang lain ialah karyawan yang sudah berpengalaman di lebih dari satu atau dua organisasi dia pernah berkontribusi. Sisi "newbee" or "fresh graduate" budaya organisasi ialah sebagai hal yang baru, perlu penyesuaian tidak singkat seperti membalikkan telapak tangan, ironisnya pada sisi ini yang tidak dapat menyesuaikan diri tidak cepat beradaptasi dengan budaya perusahaan, dengan mudahnya akan mengundurkan diri dari organisasi tersebut, generasi tersebut dengan mudahnya dan idealisme diri akan

Design Thinking sebagai Metode yang Powerfull

Metode design thinking fokus dengan mengkolaborasikan multidisipliner dan perbaikan terus-menerus dan merupakan metode yang powerfull untuk mencapai desain yang diinginkan, ramah pengguna, dan ekonomis, serta produk dan layanan inovatif.  Inovasi yang dihasilkan bisa berupa produk, jasa, atau desain bisnis. Langkah-langkah Design Thinking sebagai berikut : a.        Emphatize ,   tahapan ini adalah kondisi Anda dalam melihat masalah orang-orang (user) yang ada di sekitar Anda. Berinteraksi dengannya akan membuat Anda tahu apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Maka dengan begitu Anda akan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Dengan demikian Anda bisa menggali pemikiran Anda untuk bisa menjawab apa yang mereka katakan pada Anda saat berinteraksi.   Tujuan dari Emphatize adalah mengetahui akar masalah b.       Define , nah pada tahapan ini Anda sudah mulai menemukan apa yang cocok untuk menjawab pertanyaan yang didapat pada saat tahapan emphatize. Sasaran yang ingin dicapai

Dimensi yang Membangun Kreativitas

  Kreativitas bahasa yang semakin kesini semakin sering digunakan, salah satunya ialah gelaran start up company yang mengusung creativity sebagai point yang diterapkan sebagai standar kompetensi SDM. Bidang-bidang pekerjaan yang menuntut kreativitas pun diberikan added value.  Kreativitas atau creativity dalam pengertiannya adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukkan suatu daya di alam semesta yang memungkinkan hadirnya entitas aktual yang baru berdasarkan entitas aktual-entitas aktual yang lain.  Pengertian Kreativitas dari kamus Psikologi yang saya punya adalah mampu menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam memecahkan masalah –masalah dengan metode-metode baru. Setelah memahami pengertian dari Kreativitas sendiri, selanjutnya apa dimensi yang membangun kreativitas itu sendiri.  Psikolog Prof. Dr. Utami Munandar (1977) merumuskan sejumlah komponen atau dimensi yang membangun nilai kreativitas yaitu:  1. FLUENCY : kelancaran

Memahami Gaya Manajemen Anda

  Berikut definisi gaya manajemen yang diciptakan oleh Hay/ McBer.: 1). Manajer Pemaksa yang menggunakan gaya "lakukan apa yang saya perintahkan" mengawasi orang secara ketat dan memotivasi orang dengan ancaman dan pendisiplinan. 2). Manajer Otoritatif, dengan gaya tegas tapi adil ini memberi arahan yang jelas dan memotivasi dengan persuasi dan umpan balik untuk orang yang kinerjanya baik maupun yang kinerjanya buruk. 3). Manajer Afiliatif, dengan gaya "orang dahulu, tugas kemudian" lebih menekankan pada hubungan baik dengan orang dan memotivasi orang dengan berusaha agar semua orang tetap senang. Caranya adalah dengan memberikan rasa aman dan rasa memiliki, misalnya melalui aktivitas sosial. 4). Manajer Demokratis, dengan gaya partisipatif ini mendorong orang untuk memberi masukan dalam pembuatan keputusan dan memotivasi dengan cara memberi imbalan tim. 5). Manajer Teladan, dengan gaya "lakukan sendiri" ini menjalankan banyak tugas sendiri, meng