Langsung ke konten utama

Tips Bagi Para Leader untuk Membangun dan Meningkatkan Sense of Belonging Team

Hai Para Leader ataupun Para Calon-calon Leader masa depan pernah terpikir kah ingin mempunyai dream team?

Bagi yang saat ini sudah menjadi Leader yang masih terseok-terseok dengan sefruit permasalahan SDM, ingin menjadikan tim yang dipimpinnya menjadi Dream Team

Bagi calon-calon Leader masa depan tentunya sudah punya berbagai referensi Inspirasi Leader-leader terbaik untuk bagaimana sih membuat Dream Team.



Kita awali dulu dengan persepsi dari saya yang dimaksud dengan dream team menurut saya adalah team kerja yang solid yang memiliki inisiatif, yang peduli dengan sekitar dalam arti bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan ingin berkontribusi terhadap Perusahaan.

Nah, salah satu cara untuk membuat dream team ini adalah menurut saya dan dapat tambahan inspirasi juga hari ini dengan salah satu asese saya yang sharing terkait bagaimana Ia dan tim nya di dalam pekerjaan, nah Ia menyatakan bahwa Ia tidak terlalu kesulitan dalam memimpin dan mengarahkan karena sense of belonging team saya tinggi. 

Oke keywordnya adalah "sense of belonging". Selanjutnya sajian dan makanan menarik apa tuh sense of belonging ini kalau di dalam sebuah team.

Sense of belonging adalah dapat dilihat dari diri manusia terlihat dari perasaan aman, nyaman, dikenali dan diterima dalam satu kelompok sama halnya seperti ikan dalam air. Tentunya sense of belonging ini berperan besar terhadap kesehatan mental dan secara tidak langsung kesehatan fisik. Memang perlu ya sehat mental juga selain fisik di dalam tim kerja? oh tentu saja, kita akan merasa betah dan nyaman di lingkungan pekerjaan itu bukan melulu soal uang, cuan, benefit, ataupun gaji yang besar saja, namun kenyamanan lingkungan pekerjaan menjadi hal yang utama dicari oleh pekerja saat ini supaya betah berlama-lama di pekerjaan.

Lingkungan memang menjadi faktor utama ketika seorang bekerja, mereka bisa bertahan sampai berpuluh-puluh tahun bahkan sampai masa kerjanya selesai ia baru meninggalkan perusaan tersebut. Uang atau gaji tidak menjadi faktor utama, kecuali orang-orang tertentu. Banyak sekali karyawan yang meninggalkan pekerjaannya walaupun memiliki gaji yang tinggi tetapi menempati lingkungan yang tidak nyaman. Faktor lingkungan kerja yang mampu membuat karyawan nyaman, kemungkinan perusahaannya mampu memotivasi para karyawan untuk bekerja lebih giat dan semangat. Lingkungan kerja yang kondusif juga akan membuat karyawan lebih mampu berfikir kreatif dan inovatif. Juga memiliki daya kompetitif yang positif.
(saya kutip dari https://www.kompasiana.com/ritaayunur/5968775642bc3a3735438752/gaji-besar-atau-kenyamanan-kerja).


Secara sederhana, sense of belonging adalah sebagai rasa memiliki. Rasa ini bukan bermakna keinginan untuk memiliki perusahaan secara fisik. Akan tetapi merupakan rasa ikut berkontribusi dan bertanggung jawab atas kepentingan perusahaan. Kinerja yang didasarkan atas sense of belonging akan berbeda dengan cara sembarangan. Karena karyawan merupakan aset, maka pertumbuhan perusahaan ditentukan oleh kinerja mereka.

Karyawan yang mempunyai rasa memiliki tentu akan lebih produktif dalam bekerja. Sehingga dapat mencapai visi dan misi perusahaan secara optimal. Sementara mereka yang tidak mempunyai ikatan emosional maka kinerjanya akan kurang optimal. Membangun sense of belonging sangat penting dilakukan. Jadi bukan hanya menuntut karyawan untuk ikut berkontribusi dalam tugas dan pekerjaan. Karena bila seperti itu mereka akan bekerja dengan kualitas standar.


Jadi apa saja sih tips untuk membangun sense of belonging team?

1. Terbuka dan Diskusi

Cara pertama membangun pendekatan sense of belonging adalah dengan mendorong keterbukaan dan diskusi di tingkat manajemen.

Pendekatan ini dilakukan karena kerap kali hambatan pribadi antar karyawan di tempat kerja sering muncul sebagai bagian dari kurangnya inklusivitas, rasa hormat dan keberagaman.

Karena atasan tidak mengenal baik karyawannya satu sama lain, maka pada akhirnya atasan tidak mengetahui ambisi, motivasi serta suka dan duka karyawan di tempat kerja. Oleh karena itu, keterbukaan antara manajemen dan karyawan sangat penting karena dapat mendorong karyawan untuk berbagi pengalaman khususnya tentang saran mereka dalam meningkatkan bisnis.

Seperti contoh seorang leader yang saya wawancarai, Ia mencoba membangun komunikasi dengan tim, meminta tim untuk terbuka terhdapa persoalan apapun jangan sampai ada yang ditutup-tutupi , jika ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan maka Ia menyampaikan kepada timnya untuk sampaikan maka selanjutnya akan diskusi bagaimana penyelesaiannya.

2. Ikatan Sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kerjasama atau kolaborasi dengan kedekatan antar karyawan bahkan ketika sebelumnya mereka tidak saling menyukai satu sama lain.

Saat karyawan merasa dekat dengan orang yang bekerja dengan mereka, maka karyawan merasakan sense of belonging yang lebih besar dalam kaitannya dengan bisnis.

Kamu sebagai pemimpin bisa mengembangkan kolaborasi ini dengan berbagai cara seperti membentuk kelompok kerja atau membuat tata letak kantor yang tepat.

Leader dapat meminta kepada timnya untuk terbuka seperti tips sebelumnya maka Ikatan Sosial akan terbentuk. Kerjasama dan kolaborasi terbentuk ketika pekerjaan diorganisir dengan baik oleh pimpinan, dan tugas dibagi secara adil.

3. Menetapkan Visi Misi

Pemimpin bisnis harus menjadi komunikator yang ulung agar bisa menyampaikan tujuan dan visi misi perusahaan dengan baik.

Dalam membangun dan mengomunikasikan visi misi ini, sebaiknya setiap karyawan diajak untuk berbagi ide dan saran mereka, supaya merasa menjadi bagian dari perusahaan. Kamu dapat menyampaikan visi misi perusahaan ini dengan cara storytelling untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri dengan visi tersebut.

Selain itu, perusahaan juga bisa mendorong karyawan membuat visi misi bersama dalam rangka meninjau nilai dan budaya perusahaan secara berkala agar karyawan bisa tetap berkontribusi pada bisnis.

Leader atau pimpinan dalam melakukan coaching secara rutin kepada karyawan mengenai visi misi dan target pekerjaan, sering memberikan trigger untuk meningkatkan pemahaman tim dan mengembangkan kompetensi dari tim/ karyawan.

4. Budayakan Inklusivitas

Manajemen perusahaan yang baik adalah mereka yang membudayakan inklusivitas dalam perusahaan secara proaktif. Kata inklusivitas sendiri merupakan lawan dari kata eksklusif.

Ini adalah suatu sikap dimana manajemen memposisikan diri sama dengan karyawannya dan membuat manajemen mampu memahami perspektif karyawan dengan baik.  Titik penting dari inklusivitas adalah memandang karyawan secara sama dengan tidak membedakan suku, ras, agama dan golongan, artinya hubungan dengan pekerjaan adalah tentu saja membagi tugas secara adil tidak berdasarkan like and dislike apalagi SARA.

5. Menyiapkan Pendampingan

Cara selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan sense of belonging adalah dengan menyiapkan pendampingan seperti adanya mentor. Dengan cara ini, kamu bisa menciptakan rasa memiliki karyawan di tempat kerja. Adapun nantinya bentuk dari pendampingan ini bisa formal atau informal. Seperti yang dilakukan oleh manajer yang saya wawancarai Ia lakukan mentoring berupa tansfer knowledge secara rutin kepada tim baik secara formal di forum ataupun informal pribadi berupa coaching dan counseling, Ia juga selalu berada di garda terdepan ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh timnya akan Ia pertanggungjawabkan di forum, walau pastinya untuk selanjutnya Ia akan tegur dan berikan peringatan kepada timnya namun di private room bukan di public room, maka menurutnya dengan perlakuan inilah para stafnya menjadi memiliki rasa empati dan simpati kepada nya sehingga memunculkan sense of belonging mereka tidak akan mengulangi kesalahan dan akan bertanggung jawab dan sebaik-baiknya bekerja supaya pimpinan tidak dipersalahkan.



Jadi Kesimpulannya adalah dengan lingkungan yang nyaman, maka tim mampu berkontribusi dengan baik, sehingga apa yang mereka hasilkan akan bermanfaat bagi perusahaan. Mereka akan menyadari betapa pentingnya diri mereka bagi perusahaan, sehingga sense of belonging pun dapat muncul dengan sendirinya.

Untuk bagaimana teknisnya memulai memahamkan dan membentuk self of belonging team, dan bagaimana treat membentuk dream team tadi bisa kontak saya untuk conseling lebih lanjut :) .

Selamat mengeksplore kompetensi SDM Anda!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Stalaktit Stalagmit

It's being wonderful and MasyaAlloh if we see the light in the dark, it's like seeing stalaktit and stalagmit in the deepest of cave bright like a diamond. Kalau pembaca yang belum pernah lihat langsung stalaktit dan stalagmit temuilah segera! Apakah sesingkat itu dan semudah itu stalaktit dan staklagmit terbentuk apalagi menjadi bentuk yang indah menjuntai di langit-langit goa dan di lantai goa? Jawabannya pasti tidak, oleh para ahli bebatuan pasti pun mereka akan menjawab tidak. Stalaktit dan Stalagmit itu terbentuk dari kumpulan kalsit atau kalsium karbonat yang berasal dari air yang menetes. Ya tetesan air, dimana tetesan air itu setetes demi setetes tetapi terus menerus dari langit-langit gua atau dinding gua.  Kisah inspiratif yang dapat saya ambil dari cerita terbentuknya stalaktit dan stalagmit ialah bahwa sesuatu yang indah dan besar tidak terbentuk dengan singkat atau sekejap saja apalagi instan tetapi butuh dilakukan terus-menerus seperti air yang terus men

Pentingnya Inisiatif Dalam Dunia Kerja!

  Kenapa bahasan kali ini saya tertarik mengulik mengenai INISIATIF? sebelumnya kita pahami pengertiannya Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit. Akhir-akhir ini di perusahaan partner saya, kebutuhan SDM "inisiatif" sangat penting dibutuhkan apalagi di kondisi pekerjaan remote/ online working era saat ini, dimana tidak pernah bertatap muka secara langsung, koordinasi via online atau virtual, dimana sebelumnya ide-ide dalam pekerjaan, argumentasi bisa diutarakan secara langsung head to head, face to face, tinggal jalan temui orangnya di ruang kerjanya,  tidak perlu biaya tambahan kuota meeting online yang dimana distraksi kita tidak tau apa saja yang terjadi di lawan bicara kita atau pada karyawan kita, kontrol terus tiap saat pun akan men

Design Thinking sebagai Metode yang Powerfull

Metode design thinking fokus dengan mengkolaborasikan multidisipliner dan perbaikan terus-menerus dan merupakan metode yang powerfull untuk mencapai desain yang diinginkan, ramah pengguna, dan ekonomis, serta produk dan layanan inovatif.  Inovasi yang dihasilkan bisa berupa produk, jasa, atau desain bisnis. Langkah-langkah Design Thinking sebagai berikut : a.        Emphatize ,   tahapan ini adalah kondisi Anda dalam melihat masalah orang-orang (user) yang ada di sekitar Anda. Berinteraksi dengannya akan membuat Anda tahu apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Maka dengan begitu Anda akan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Dengan demikian Anda bisa menggali pemikiran Anda untuk bisa menjawab apa yang mereka katakan pada Anda saat berinteraksi.   Tujuan dari Emphatize adalah mengetahui akar masalah b.       Define , nah pada tahapan ini Anda sudah mulai menemukan apa yang cocok untuk menjawab pertanyaan yang didapat pada saat tahapan emphatize. Sasaran yang ingin dicapai