Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit.
Akhir-akhir ini di perusahaan partner saya, kebutuhan SDM "inisiatif" sangat penting dibutuhkan apalagi di kondisi pekerjaan remote/ online working era saat ini, dimana tidak pernah bertatap muka secara langsung, koordinasi via online atau virtual, dimana sebelumnya ide-ide dalam pekerjaan, argumentasi bisa diutarakan secara langsung head to head, face to face, tinggal jalan temui orangnya di ruang kerjanya, tidak perlu biaya tambahan kuota meeting online yang dimana distraksi kita tidak tau apa saja yang terjadi di lawan bicara kita atau pada karyawan kita, kontrol terus tiap saat pun akan menghabiskan banyak waktu, biaya dan energi.
Dari sisi Pengusaha/ pemilik organisasi skill "inisiatif" inilah sangat diperlukan, namun GAP nya banyak SDM yang kurang memiliki skill tersebut, dari hasil asesmen terakhir yang saya lakukan kepada perusahaan klien saya dari jumlah karyawan yang di asesmen hanya 20% saja karyawan yang memiliki "inisiatif" cukup tinggi.
Inisiatif menjadi makin penting di dalam dunia pekerjaan. Organisasi ingin para pekerjanya bisa berpikir sendiri dan bisa mengambil aksi tanpa menunggu diperintahkan terlebih dahulu. Lagi pula, flexibilitas dan keberanian lah yang mendorong tim – tim dan organisasi – organisasi untuk menjadi inovatif dan berkompetisi.
Dengan kemampuan ini, seseorang tidak akan pernah berhenti belajar dan terus berusaha untuk mengembangkan dirinya. Ketika menunjukkan inisiatif di dalam dunia kerja, kamu akan memecahkan suatu masalah yang mungkin tidak terlalu diperhatikan orang lain, terus mencari ide-ide yang bagus, dan lain-lain. Pada dasarnya, kemampuan inisiatif juga termasuk ke dalam kemampuan manajemen diri atau self management.
Kemampuan ini sendiri dapat dikembangkan secara sendiri secara perlahan-lahan. Dengan inisiatif, dipastikan produktivitas kerjamu akan meningkat dan kemungkinan besar orang-orang di lingkunganmu akan menyukai sosok kepribadianmu.
Berikut beberapa alasan kenapa kemampuan Inisiatif ini sangat penting:
1. Disukai oleh rekan kerja dan atasan
Alasan kenapa kemampuan ini penting untuk dimiliki oleh karyawan adalah ia berpotensi disukai oleh rekan kerja bahkan dengan atasannya sendiri. Pasalnya, orang dengan skill inisiatif yang tinggi akan selalu berusaha untuk mencari ide-ide terbaiknya dalam suatu proyek.Tidak hanya itu, ia akan berusaha untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah, dan itu ia lakukan tanpa perlu ada perintah dari atasannya.
2. Kesempatan promosi jabatan
Tak bisa dimungkiri, dengan kemampuan inisiatif, kamu berpotensi untuk mendapatkan promosi jabatan dari perusahaanmu. Sebab, mereka menilai bahwa kamu memiliki kualitas yang mumpuni dari setiap inisiatif yang kamu eksekusi dengan baik.
3. Memudahkanmu dalam bekerja
Orang yang memiliki inisiatif tinggi selalu berusaha untuk keluar saat ia terjebak dalam suatu kondisi. Misalnya, ia tidak tahu apa-apa terkait proyek yang ditawarkan oleh atasan. Lantas, ia berinisiatif untuk terus bertanya kepada atasan serta mencari tahu cara agar membuat proyek tersebut berjalan dengan lancar. Selain memudahkan dalam bekerja, kemampuan ini juga penting dimaksimalkan saat melakukan kolaborasi dengan departemen lain.
Rumus inisiatif :
Inisiatif : ide x action x epos
Komponen inisiatif :
1. Ide : ide adalah buah dari pemikiran-pemikiran kita. Pemikiran yang kita dapat dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pengalaman-pengalaman diri, pengalaman orang lain, buku yang kita baca, guru yang kita serap ilmunya, kaset yang kita dengan atau video yang kita baca. Seperti sebuah gergaji agar selalu tajam perlu kita secara teratur mengasah fisik/PQ, intelektual/IQ, emosi/EQ dan spiritual/SQ. Luangkan setiap hari 1 jam untuk mengasah gergaji kita, fisik dengan olahraga, intelektual dengan mencari ilmu, emosi dengan perenungan dan spiritual dengan ibadah.
Semakin tajam gergaji kita akan semakin mudah kita menghasilkan ide-ide yang cemerlang. Jika kita menjadi karyawan akan menghasilkan karya-karya yang cerdas, jika kita pengusaha akan menghasilkan usaha-usaha yang penuh warna.
Ide = kerja cerdas.
Ide kita ibaratkan sebuah mobil, semakin bagus ide kita maka akan semakin kencang mobil tersebut.
Tapi jika kita mempunyai ide yang bagus setara mobil formula1 tidak akan jalan jika yang menaiki sopir bajaj . Jadi perlu yang kedua yaitu action.
2. Action
Action adalah tindakan nyata yang kita ambil saat ide yang ada sudah terlintas di dalam otak kita. Action kita akan semakin bagus saat kita semakin banyak berlatih. Seorang dikatakan expert / profesional saat mempunyai 10.000 jam terbang atau kira-kira 10 tahun. Jadi kita menjadi expert tidak bisa instan tapi memerlukan proses.
Seperti bibit yang ditanam memerlukan waktu untuk tumbuh, memerlukan air dan pupuk agar tunbuh dengan baik, dan akhirnya bisa panen dan menjadi manfaat.
Sebelum menjadi santan , kelapa mengalami proses yang panjang dan menyakitkan. Harus dijatuhkan dari pohon, dikupas dengan parang, diambil dagingnya dengan dicukil dengan besi, diparut dengan parutan tajam dan diperas yang akhirnya menjadi santan. Proses yang panjang dan menyakitkan.
Sama seperti itu, kita harus terus mengasah reflek action kita agar otot-otot kita telah terbentuk sehingga saat ada peluang kita bisa langsung menangkap.
Action yang telah teruji di ibaratkan sebagai pembalap Formula 1. Dengan mobil yang bagus dan pembalap yang ahli insyaallah bisa menyelesaikan balapan yang dihadapi.
Tapi jika sopirnya pembalap seperti Michael Schumaker tapi mobilnya bajaj tentu saja menjadi bahan tertawaan karena tidak akan memenangkan balapan
Action : kerja keras
3. Epos(energi positif)
Energi positif adalah rasa ikhlas kita dalam menjalankan ide atau tugas yang telah diamanahkan kepada kita. Rasa ikhlas adalah melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan langsung, tapi motivasinya adalah menjadi pribadi yang manfaat. Suatu contoh melihat seseorang ikhlas ialah adanya kelanjutan dan semangat yang tidak pernah padam, alkisah ada seorang santri yang sangat rajin setiap hari selalu membersihkan rumah kyainya dan mencuci semua mobilnya setiap hari saat dia mondok disana. Suatu saat Sang Kyai mengumumkan akan menikahkan putrinya kepada orang lain. Mendengar pengumuman itu diapun lemas dan akhirnya tidak pernah membersihkan rumah kyai lagi. Melihat hal tersebut bisa dilihat bahwa ternyata santri tersebut tidak ikhlas karena ternyata masih mengharapakan imbalan bisa menikahi Putri Kyai Tersebut.
Ibaratnya energi positif adalah Bahan Bakar terbaik. Performa mobil dengan BBM terbaik akan menghasilkan power yang hebat dan kencang. Bisa dibayangkan jika mobil balap Formula 1 yang biasanya diisi bensin terbaik yang telah dimodifikasi sehingga menghasilkan pembakaran sempurna diganti dengan BBM OPLOSAN. Mobil mungkin bisa berjalan beberapa kilometer, tetapi lambat, mesin cepat rusak dan bahkan bisa menyebabkab kebakaran.
Maka dalam melaksanakan inisiatif diperlukan Kerja Ikhlas, hilangkan penyakit hati di dalam diri sehingga bekerja bisa tenang, kencang dan hasilnya mengguncang.
Seperti Hukum Kekekalan Energi “ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain. “ . Sama seperti itu Energi Positif yang telah kita keluarkan tidak akan hilang tapi berubah menjadi bentuk energi yang lain. Energi yang baik akan berubah menjadi energi yang baik, begitupun sebaliknya energi yang buruk akan kembali ke kita menjadi energi yang buruk.
Setiap orang mempunyai tabungan emosi di orang lain. Saat kita dengan tulus berbuat baik, memuji orang lain, memberi hadiah maka itu akan menjadi menambah jumlah tabungan emosi kita kepada orang lain. Suatu saat saat kita membutuhkan bantuan pada orang tersebut kita tinggal meminta, dan pasti bantuan akan diberikan. Karena kita memiliki tabungan emosi yang positif pada orang tersebut.
Dengan catatan perbuatan itu harus ikhlas ! Jika kita berbuat baik ada maunya maka tidak menjadi tabungan emosi, karena kita mengharap imbalan langsung. Seperti karyawan yang bekerja hanya menunggu gaji dan tidak mau mengerjakan dan membantu pekerjaan lain tentu saja tidak mempunyai tabungan emosi kepada perusahaan.
Kebalikannya jika setiap hari kita selalu mencela, berkata buruk dan mengabaikan keluarga, teman dan rekan kerja kita maka kita tidak akan mempunyai tabungan emosi pada mereka. Kita tidak akan mampu mengambil kebaikan dari orang lain jika kita tidak mempunyai kebaikan pada orang lain. Seperti orang yang datang ke sebuah Bank , dia bermaksud akan menarik uang, pada saat tiba di depan Petugas dia ditanyai mengenai buku tabungan , dia menjawab tidak punya. Apakah pegawai bank itu akan memberikan uangnya kepada kita jika kita tidak mempunyai saldo di bank tersebut ? tentu tidak. Begitupun dengan kehidupan kita sehari-hari kita tidak dapat menarik kebaikan jika kita tidak pernah memberikan kebaikan yang tulus kepada orang lain.
1. Membuat rencana karier
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki rencana karier yang panjang cenderung memiliki inisiatif yang tinggi (glints.com). Memiliki tujuan karier yang jelas akan membantumu dalam meningkatkan rasa inisiatif secara pribadi, terlebih saat hendak mengambil keputusan untuk mewujudkannya.
Sebagai contoh, kamu ingin menjadi fotografer profesional. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut secara tidak langsung kamu akan mengambil inisiatif demi inisiatif dalam proses menjalaninya.
Misalnya, memiliki inisiatif untuk mengikuti kelas online, bertanya kepada profesional, dan sebagainya.
2. Membangun rasa percaya diri
Cara lain untuk meningkatkan kemampuan inisiatif adalah dengan membangun rasa percaya diri. Saat menunjukkan ide dalam tim, terkadang ada rekan kerja yang tidak setuju dengan hal tersebut. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan rasa percaya diri terhadap ide tersebut agar rasa inisiatif kian tumbuh untuk mewujudkannya.
3. Siap dalam menghadapi tantangan
Dalam dunia kerja, tantangan terkadang datang secara tidak terduga. Oleh karena itu, saat tantangan tersebut datang, bersiaplah untuk menghadapinya agar dapat meningkatkan kemampuan inisiatif. Sebab, kunci untuk sukses dalam menghadapi tantangan adalah dengan terus berinisiatif untuk bertanya, membangun ide, dan lain-lain. Selain itu, menurut Indeed, ketika kamu berhasil menghadapi tantangan dengan baik, hal tersebut akan menjadi inspirasi bagi rekan kerjamu yang lainnya. Tidak hanya meningkatkan inisiatif, tantangan juga dapat membuatmu jadi lebih berpikir kritis.
Komentar
Posting Komentar