"Jika kita tidak tahu atau tidak memahami diri kita dengan baik, bagaimana kita dapat berharap untuk dapat mengetahui dan memahami orang lain". Kalimat ini mungkin terdengar klise karena sudah sering disampaikan oleh coach atau motivator-motivator, tetapi yang saya rasakan memang demikian makanya menarik yuk kita bahas mengenai "understand" atau "memahami", yaitu bagaimana kita dapat mengenali perasaan yang kita dan orang lain rasakan, memahami motif dan tujuan orang lain seperti teman, sahabat, keluarga atau bahkan pacar mungkin, dan mengetahui orang seperti apa mereka?nah memahami ada banyak cara dan ada banyak hal yang bisa dilakukan, untuk kali ini saya akan membahas dari sisi "komunikasi non verbal" atau komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata.
Ini adalah sebuah proses penting dan seseorang harus melakukannya setiap hari karena mempersepsikan dan memahami orang lain secara akurat merupakan fondasi dasar dari seluruh kehidupan sosial.
Sebelumnya ada pertanyaan begini silakan dijawab : Apakah anda bertindak berbeda saat perasaan Anda sedang bahagia dibandingkan saat sedang benar-benar sedih?
Oke jawabannya kemungkinan besar, "ya". Hal ini dikarenakan manusia cenderung menampilkan perilaku yang berbeda-beda di berbagai keadaan emosional. Ini adalah salah satu contoh bahasa non verbal yang dimunculkan, kita tau dari mana mereka bahagia atau sedih? yuk kita coba bahas berikut, yang mau sharing menambahkan pengalaman pribadi boleh di comment.
Jadi bagaimana cara kita untuk memahami orang lain dari komunikasi non verbal?
Kita perlu ketahui dulu beberapa saluran dasar dari komunikasi non verbal sehingga kita bisa memahaminya jika orang lain melakukan hal tersebut, yaitu :
- Ekspresi wajah (facial expressions)
- Kontak mata (eye contact)
- Gerak tubuh (body movements) atau Bahasa tubuh (body language)
- Postur (posture) atau body language
- Sentuhan (touching)
Ekspresi wajah sebagai petunjuk emosi seseorang
Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orator Roma terkenal Bernama Cicero berkata “wajah adalah gambaran jiwa”. Maksudnya adalah bahwa perasaan dan emosi manusia seringkali terbaca di wajahnya dan dapat diketahui melalui berbagai ekspresinya.
Kenyataannya terdapat lima emosi dasar manusia yang terlihat jelas dan telah dipelajari sejak kecil, yaitu marah, takut, Bahagia, sedih, dan jijik (Izard, 1991; Rozin, Lowery, & Ebert, 1994).
Cara menatap & pandangan mata : Kontak mata sebagai petunjuk non verbal
Pernahkah Anda berbicara dengan orang yang menggunakan kacamata yang sangat gelap atau hitam? Bila ya Anda pasti sadar bahwa situasinya menjadi kurang nyaman, karena Anda tidak dapat melihat langsung mata orang tersebut. Anda tidak bisa yakin bagaimana reaksinya yang sebenarnya.
Sebagai contoh, kita mengartikan tatapan mata yang dalam dan lama dari seseorang sebagai sinyal rasa suka atau pertemanan. Sebaliknya, jika seseorang menghindari kontak mata , kita bisa berkesimpulan bahwa dia tidak ramah, tidak menyukai kita, atau mungkin hanya sekedar pemalu
Bahasa tubuh : Gestur, Postur, dan Gerakan
Coba lakukan demonstrasi kecil ini :
- Ingat-ingat beberapa insiden yang membuat Anda marah, makin marah makin baik. Pikirkan selama beberapa menit
- Sekarang, cobalah mengingat insiden lain yang membuat perasaan Anda sedih, sekali lagi makin sedih makin baik
Bandingkan kedua perilaku Anda dalam dua konteks peristiwa tadi. Apakah Anda mengubah postur, menggerakkan tangan atau kaki Anda seiring berubahnya pikiran Anda dari peristiwa pertama ke peristiwa kedua.
Kemungkinan besar Anda melakukannya, karena mood atau emosi kita seringkali direfleksikan dalam posisi, postur, dan Gerakan tubuh. Seluruh bentuk perilaku non verbal itu disebut Bahasa tubuh (body language).
Sentuhan : apa yang disampaikannya?
Bayangkan jika Anda sedang melakukan percakapan singkat dengan seseorang, orang tersebut menyentuh Anda. Bagaimana reaksi Anda?
Diluar segala aspek kompleksitasnya, beberapa bukti yang ada menunjukkan bahwa sentuhan yang dirasa tepat seringkali membangkitkan perasaan positif dalam diri orang yang disentuh.
Berikut bonus nih 😉 petunjuk non verbal untuk dapat mengenali tindakan tipuan, antara lain :
- Ekspresi mikro (micro expression)
Ekspresi wajah singkat yang hanya bertahan sepersekian detik. Seorang pembohong memang akan terlihat mengindikasikan sebuah pola yang berbeda ketika pembohong tersebut sangat mengetahui bahwa yang dia utarakan memang kebohongan atau ketika seseorang sadar bahwa berbohong adalah sebuah kesalahan, kejanggalan pola ekspresi dapat dinilai dengan membandingkan ekspresi dua orang atau lebih dalam sebuah keadaan yang sama atau juga dengan membandingkan ekspresi seseorang dalam dua keadaan yang berbeda.
Lewat kolaborasi bidang psikologi dan forensik, investigasi ekspresi emosional singkat pada wajah seseorang ini bahkan dapat melacak kebohongan serta kejanggalan dinamika psikologis dalam raut wajah saksi ataupun tersangka saat proses penyidikan dan peradilan.
Bagaimana analisasi micro expression lebih lanjut saya ulas sendiri nanti ya jika teman-teman pembaca menginginkannya.
- Ketidaksesuaian antar saluran (interchannel discrepancies)
Tidak konsistennya petunjuk nonverbal dari saluran-saluran dasar (yang telah diuraikan sebelumnya) yang berbeda, artinya misal ekspresi wajahnya senyum, bahagia atau tenang, tetapi gesturenya menggerak-gerakan tangan atau kaki tidak tenang maka kemungkinan ada hal yang sedang ditutupi, dan kemudian ada kata-kata yang diucapkan bisa jadi kata-kata yang diucapkan berbeda dengan apa yang dipikirkan.
Upaya seseorang untuk menipu seringkali terungkap dari aspek-aspek tertentu dalam tatapan mata, biasanya orang yang menutupi sesuatu hal akan tidak bersedia berkontak mata langsung dengan lawan bicaranya.
- Ekspresi wajah yang berlebihan
Orang berbohong terkadang menunjukkan ekspresi wajah yang berlebihan. Mereka mungkin akan lebih banyak tersenyum daripada biasanya.
Begitulah beberapa ulasan cara untuk memahami orang lain dari komunikasi non verbal, bagi yang ingin berbagi pengalaman bisa menambahkan di komentar untuk saling berbagi informasi.
Sumber : dikutip dari beberapa sumber dan pengalaman pribadi.
Let's explore our surroundings and observe to understand better!
Komentar
Posting Komentar